KabarTrending | Pemerintah Tegaskan Tak Biayai Film Animasi Merah Putih: One For All – Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Irene Umar menegaskan kementeriannya tidak terlibat dalam pendanaan film animasi Merah Putih: One For All. Pernyataan ini disampaikan pada Senin, 11 Agustus, menanggapi sorotan publik terkait keterlibatan pemerintah dalam produksi film tersebut.
Menurut Irene, peran Kemenparekraf hanya sebatas menerima audiensi dari tim produksi yang diwakili Perfiki Kreasindo. “Saya menerima audiensi beberapa waktu lalu dan memberikan masukan. Tidak ada bantuan finansial maupun fasilitas promosi,” ujarnya melalui akun Instagram @irene.umar.
Irene menyebut audiensi tersebut merupakan bentuk dukungan moral pemerintah terhadap pekerja kreatif. Ia menegaskan semua pihak bebas berkarya selama memberikan dampak positif.
Film Merah Putih: One For All dijadwalkan tayang di bioskop pada Kamis, 14 Agustus. Poster film menampilkan logo peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI dan menonjolkan delapan tokoh anak berlatar bendera Merah Putih. Film ini diproduksi Perfiki Kreasindo, diproduseri Toto Soegriwo, dan disutradarai Endiarto serta Bintang Takari.
Proyek animasi tersebut menjadi perbincangan setelah poster dan trailer dirilis di media sosial. Warganet mengkritik kualitas visualnya, meski biaya produksinya dilaporkan mencapai Rp6,7 miliar.
Sutradara Hanung Bramantyo turut melontarkan kritik. Ia mempertanyakan bagaimana film itu mendapat jadwal tayang di tengah antrean 200 film Indonesia lainnya. Hanung juga menilai kualitas trailer di bawah standar industri dan memprediksi penonton akan resisten.
Hanung membandingkan biaya produksi film animasi di Indonesia yang umumnya mencapai Rp30-40 miliar di luar promosi, jauh di atas bujet Merah Putih: One For All.
